1.Pengenalan Mesin
A.Table
Table (meja kerja) /Gr.001 pada mesin CNC milling tidak jauh berbeda dengan meja kerja mesin milling conventional. Dari segi bentuk dan setting benda kerja sama, tetapi ada perbedaan dari segi ukuran, stroke dari table, cutting federate, rapid transferse, berat yang dapat ditumpu (capacity), serta ukuran slot mejanya.
Berikut spesifikasi table pada CNC Milling :
a)Ukuran : 900 mm (x-axis) dan 400 mm (y-axis)
b)Table stroke : 610 mm ke arah sumbu-x
410 mm kea rah sumbu-y
c)Cutting federate : 1 – 3500 mm/min
d)Rapid tranferse : 12000 mm/min
e)T – Slot : 18 mm(lebar)
100 mm (jarak antar slot)
f)Load capacity : 500 kg (1100 lbs)
B.Spindle
Spindle merupakan tempat pencekam cutter, dimana arbor tercekam menggunakan system pneumatic. Pada spindle mesin CNC milling sangat berbeda dengan mesin conventional. Spindle mesin CNC dapat bergerak secara otomatis naik turun atau diagonal sesuai koordinat yang kita inginkan. Selain itu ketegarannya lebih kuat daripada spindle conventional. Berikut spesifikasi dari Spindle mesin CNC milling :
a)Jarak Z max : 510 mm
b)Jarak meja ke 0 spindle : 660 mm
c)Cutting feedrate : 1 – 3000 mm/min
d)Rapid tranverse : 12000 mm/min
e)Spindle tapered : NT 40 (BT 40)
C.ATC(Automatic Tool Change)
ATC / Gr.002 adalah salah satu kelebihan dari mesin CNC milling. Merupakan alat yang berfungsi untuk pergantian tooling (cutter) secara otomatis melalui pemograman atau secara manual dengan mengaktifkan tombol tertentu pada control panel. Dalam ATC terdapat magazine sebagai tempat kita memasang tooling yang telah terpasang pada arbor. Pergerakan magazine digerakkan oleh satu motor tersendiri. Sedangkan pergerakan saat pergantian digerakkan dengan tenaga angin Berikut spesifikasi dari ATC :
a)Tool storage capacity : 18
b)Max tool diameter : 100 mm
c)Max tool weight : 6 kg
d)Max tool length : 300 mm
e)Cutting tool shank : MAS BT- 40
f)Puul stod : MAS P40T I
D.Motor
Mesin CNC milling menggunakan 6 motor. Motor-motor tersebut sebagai penggerak berikut :
a)Spindle Z axis
b)Table X axis
c)Table Y axis
d)Spindle rotation (putaran spindle)
e)Magazine ATC
f)Exhaust Fan (tambahan)
E. Pneumatik
Berikut penggunaan system pneumatic dalam mesin CNC milling :
a)Tool clamping pada spindle
b)Air blow untuk cleaning pada spindle
c)Tool faper
d)ATC crosswise movement
e)ATC magazine vertical movement
F.Electric Control Box
Pada electric contol box ini terdapat pengaturan sistem untuk segala kegiatan electric pada mesin ini dan di sini terdapat saklar utama untuk kegiatan machining.
G.Lubricant Sistem
Lubricant sistem merupakan tempat untuk penyaluran oil keseluruh bagian mesin secara otomatis, oil yang digunakan untuk lubrikasi bertipe ISO VG-68. Adapun oli yang digunakan adalah Tonna-68 atau oli lain dengan spesifikasi yang sama.
H.Main Control Program
Yaitu bagian mesin yang digunakan untuk menjalankan/ memasukkan program ke dalam mesin secara langsung ( tanpa melalui komputer ). Pada sebagian mesin CNC dilengkapi monitor yang mampu menggambarkan grafik pergerakantooling selama proses.
I.Coolant Tank
Tangki yang digunakan untuk menampung coolant yang digunakan untuk mendinginkan tooling dan benda kerja selama proses. Pada sebagian mesin untuk mendinginkan tooling tidak lagi menggunakan tooling, tetapi menggunakan udara, sehingga lebih praktis dan tidak menimbulkan polusi.
2.Prosedur Penghidupan Mesin
Bersihkan area permesinan dari kotoran serta bersihkan rable mesindari oli.
Check oli pada mesin untuk pelumasan sesuaikah dengan kapasitas, lalu check juga coolant pada tank.
Buka kran angina dari kompresor untuk suplay pneumatic system.
Hidupkan knop utama pada elektrik box control.
Tekan tombol ON (hijau) pada control panel dan tunggu sampai mesin benar-benar siap untuk digunakan.
Posisikan ketiga sumbu (X,Y,Z) pada posisi zero return mesin.
Dengan mengarahkan knop selector pada posisi zero return
Lalu tekan auto zero return.
Posisikan knop selector pada editing program lalu tekan Prog pada screan.
Inputting program warming up O 0001 lalu tekan kursore kea rah bawah.
Pisisikan knop selector pada memory program dan tekan tekan tombol optional start.
Lakukan warming up salama ± 15 menit.
3.Prosedur Mematikan Mesin
Bersihkan area kerja dan table dari chip hasil permesinan.
Lepaskan arbor bersama dengan tooling yang telah selesai dipakai.
Posisikan ketiga axis (X,Y,Z) pada posisi aman dan usahakan posisi seimbang terhadap mesin.
Tutup kran suplay angin.
Habiskan sisa angina yang terdapat pada mesin.
Tekan tombol OFF.
Arahkan knop utama pada posisi OFF.
Lumasi bed dan logam dengan oli.
4.Prosedur Pengoperasaian Mesin CNC Milling
Mempelajari gambar kerja dan langkah-langkah pengerjaan.
Membuat program sesuai dengan gambar kerja.
Memasukkan program kedalam Progaming CNC
Memposisikan selector program ke arah edit program.
Menekan tombol program pada control main program.
Mengetik nomor utama program O diikuti 4 digit angka yang mudah diingat. Kemudian menekan cursor bawah.
Ketik sesuai program yang telah dibuat. Dengan mengetik kode dan tombol insert diakhir block program tekan EOB ( End Of Block ).
Dapat juga di input melalui komputer yang terhubung pada mesin melalui program DNC / TNC.
Mensetting benda kerja pada pencekamannya : tanggem, jig, maupun alat pencekam yang lain.
Memasang cutter pada arbor pada tool boy dimeja / rak dan kemudian memasangnya pada spindle;
Mensetting nol sumbu dari ketiga axis :
Menyentuhkan Centro-fix pada benda kerja yang akan dibentuk.
Menekan tombol posisi pada control layar.
Menekan tanda relative dibawah layar.
Memposisikan cursor pada sumbu yang dimaksud, dan menekan tombol Cancel pada control Layar.
Menyamakan koordinat mesin dengan koordinat benda kerja ;
Menekan tombol menu offset pada control layer.
Menekan tombol Work dibawah layar.
Memposisikan cursor pada sumbu tersebut.
Menyamakan Posisi mesin dengan benda kerja.
Menekan Input pada control layar utrama.
Mengubah koordinat sumbu Z menjadi lebih dari benda kerja dengan mengubah settingan ketinggian atau H.
Setelah program benar kembalikan posisi Z pada posisi semula dan mulai proses dengan menekan tombol optional start ( Execution ).
Mesin CNC milling adalah mesin milling yang kinerjanya dengan menggunakan sistem computerize dalam kontrolnya. Dalam pengoperasiannya sendiri dapat dilakukan dengan G-Code dan program UGS. Berikut penjelasan mengenai kedua pemograman mesin CNC tersebut :
A.G-Code Program
Adalah jenis pengoperasian mesin dengan menggunakan pembuatan program dengan kode yang telah ditentukan. Kode tersebut yang disebut dengan G-Cde tatpi dalam kode tersebut juga ada fungsi M,S,R,F dan T. Dimana penulisannya (kode huruf) diikuti (angka serial). Misalkan (G00, G01, G91,…); (M03,M08,M09,…); (S1000),dll. Berikut contoh pemograman menggunakan G-Code pada exercise yang ada di Puslatek :
Exercise 1
O 1101 ;
G91 G28 X0. Y0. Z0. ;
G54 G90 X8. Y35. Z100. ;
G43 Z25. M03 S800 H01 ;
G01 Z-2. F200 ;
G01 X18. Y9. ;
X82. ;
X92. Y35. ;
Z10. ;
X91. Y54. ;
Z-2. ;
Y91. ;
X9. ;
Y54. ;
Z10. ;
G00 X38. Y26. ;
G01 Z-2. F200 ;
G91 X12. Y0 ;
G03 X0 Y24. R12. F200 ;
G02 X0 Y24. R12. ;
G01 X12. Y0 ;
Z10.;
G49 G90 G00 Z100. ;
M05 ;
G91 G28 X0. Y0. Z0. ;
M30 ;
Exercise 2
O 1102 ;
G91 G28 X0. Y0. Z0. ;
G90 G54 X0 Y0 Z100. ;
G00 G43 Z25. H1 MO3 S500 ;
G00 X-30. Y-30. ;
G01 Z-2. F320 ;
G41 X5. D21 ;
Y85. ;
X15. Y95. ;
X83. ;
G02 X95. Y83. R12. F200 ;
G01 Y25. F320 ;
X75. Y5. ;
X-30. ;
G90 G49 G40 X-20. Y-20. Z100. M05 ;
G91 G28 X0. Y0. Z0. ;
M30 ;
Exercise 3
O 1103 ;
G91 G28 X0. Y0. Z0. ;
G90 G54 X0 Y0 Z100. ;
G43 Z25. H01 M03 S500 ;
G00 X-30 Y-30 ;
G01 Z-3. F320 ;
G42 Y5. D21 ;
X74. ;
X95. Y35. ;
Y80. ;
G02 X80. Y95. R15. F200 ;
G01 X74. F320 ;
X5. Y85. ;
G02 X5. Y10. R100. F200 ;
G01 X5. Y-20. ;
G00 G40 G49 Z150. ;
M05 ;
G91 G28 X0. Y0. Z0. ;
M30 ;
Exercise 4
O 1104 ;
G91 G28 X0. Y0. Z0. ;
G90 G55 X0. Y0. Z200. ;
G00 G43 Z100. H1 MO3 S1000 ;
G00 G42 Z5. D22 ;
X35. Y0 ;
G01 Z-2. F65 ;
G03 X-35. Y0. R35. F65 ;
G03 X35. Y0. R35. F65;
G03 X35. Y35. R35. ;
G01 Y50. ;
G03 X0 Y-50. R50. ;
G00 G40 X0 Y0 ;
G01 Z0 F65 ;
M98 P0044 L02 ;
G00 G90 G49 Z100. M05 ;
G91 G28 X0. Y0. Z0. ;
M30 ;
SUBPRO
O 1140 ;
G91 G01 Z-3. F65 ;
G90 G42 Y15. D22;
Y15. ;
G03 X0. Y50. R50. ;
G01 Y65. ;
G03 X0. Y-65. R65. ;
G03 X0. Y65. R65. ;
G01 X70. ;
Y-70. ;
X15. ;
G02 X25. Y5. R10. F65;
G01 Y-5. ;
G02 X15. Y-15. R10. ;
G01 X-15. ;
G02 X-25. Y-5. R10. ;
G01 Y5. ;
G02 X-15. Y15. R10. ;
G01 X5. ;
G91 X0 Y0 Z0 ;
M99 ;
Exercise 5
O 1105 ;
G91 G28 X0. Y0. Z0. ;
G90 G55 X0. Y0. Z100. ;
G43 Z100. H01 M03 S800 ;
G52 X50. Y50. ;
G00 Z10. ;
G41 Y-28. D22 ;
Z-3 ;
X0 Y0 ;
G02 X0 Y28. R28. F80 ;
G02 X0 Y-28. R28. F65 ;
G02 X-28. Y0 R28. ;
G01 X5. ;
X0 Y5. ;
X10. Y-5. ;
Z10. ;
G00 G40 X0 Y0 Z100. ;
G55 X0 Y0 ;
G90 G49 X0. Y0. Z100. M05 ;
G91 G28 X0. Y0. Z0. ;
M30 ;
Exercise 6
O1106;
G91 G28 X0. Y0. Z0. ;
G90 G54 X0. Y0. Z200. M03 S1000 ;
G43 Z100. H01 M03 S800;
G00 Z10. ;
G90 G17 G16 ;
G81 X52. Y40. Z-1.5 R5 F100 ;
M98 P0045 ;
G00 Z100. ;
G17 G90 G16 ;
G81 X42 Y0 Z-1.5 R5. F100 ;
M98 P0046 ;
G91 G28 Z0 ;
M06 T06 ;
G90 G54 X0 Y0 Z200.;
G43 Z100. H02 M03 S800 ;
G00 Z10. ;
G17 G90 G16 ;
G83 X52. Y40. Z-10. Q4. R5. F100;
M98 P0045 ;
G00 Z10. ;
G17 G90 G16 ;
G83 X42. Y0 Z-10. Q4. R5. F100 ;
M98 P0046;
G00 G49 G15 X0 Y0 Z200. M05 ;
G91 G28 X0 Y0 Z0 ;
M30 ;
SUBPRO
O 0045 ;
Y140. ;
Y220. ;
Y-40. ;
G80 G15 ;
M99 ;
O 0045 ;
Y140. ;
Y220. ;
Y-40. ;
G80 G15 ;
M99 ;
Exercise 7
O1107;
G91 G28 X0 Y0 Z0 ;
G90 G54 X0 Y0 Z200.;
G43 Z100. H02 M03 S1000 ;
G00 Z10. ;
G51 X0 Y0 P500 ;
M98 P0047 ;
G52 X35. Y35. ;
G00 X0 Y0 ;
G51 X0 Y0 P250 ;
G68 X0 Y0 R-45. ;
M98 P0047;
G52 X-35. Y-35. ;
G00 X0 Y0 ;
G51 X0 Y0 P250 ;
G68 X0 Y0 R45. ;
M98 P0047 ;
G52 X-35. Y-35. ;
G00 X0 Y0 ;
G51 X0 Y0 P250 ;
G68 X0. Y0. R-45. ;
M98 P0047 ;
G52 X35. Y-35. ;
G00 X0 Y0 ;
G51 X0 Y0 P250 ;
G68 X0 Y0 R45. ;
M98 P0047 ;
G52 X0 Y0 ;
G00 Z100. ;
G90 G49 X0 Y0 ;
M05;
G91 G28 X0 Y0 Z0 ;
M30 ;
Sub Pro
O 0047 ;
G42 Y-12.5 D22 ;
G01 Z-2. F300 ;
X20. R9. ;
Y12.5 R9. ;
X-20. R9. ;
Y-12.5 R9. ;
X10. ;
Z10. ;
G50 G69 G40 Z200. ;
G52 X0 Y0 ;
M99 ;
B.UGS Program
Adalah jenis pemograman pada mesin CNC dimana proses pengerjaan mesin dikontrol melalui komputer yang menterjemahkan gambar kerja yang akan dibuat menjadi program yang menjalankan mesin. NX4 dan NC(Aus CAD-CAM DNC) adalah softwere yang digunakan dalam program ini.
Berikut langkah –langkah dalam pembuatan programnya:
a)Gambar kontur benda kerja yang akan di buat pada Auto Cad tanpa ukuran,arsir potongan,sumbu,dll.
Kita dapat menggambar ulang gambar kerja yang akan kita kerjakan menggunakan Auto Cad atau kita dapat meminta data gambar berupa soft copy dari departemen design atau orang yang memberikan kita job tersebut. Di UCC sendiri kita dapat meminta gambar ke department design untuk melakukan proses UGS-nya.
b)Pindahkan atau copy gambar kontur benda ke dalam program UG dengan membuka softwere NX4 terlebih dahulu.
c)Extrude gambar yang telah di copy sesuai ketebalan atau dalam slot kontur yang akan dibuat. Dengan menekan tombol X pada keyboard.
Gambar 005 adalah tampilah program UG dengan jenis NX4. dimana gambar dari Auto Cad telah di copy dan telah di Extrude sehingga menjadi benda pejal/solid.
d)Kemudian pembuatan programnya dengan memilih Star lalu pilih Manufacturing.
Tampilan monitor seperti Gr.006. Kita bisa mulai pembuatan program dari benda yang ada pada gambar. Step pemograman akan dilanjutkan dibawah.
e)Lalu pilih Create Operation untuk penentuan operasi mesin.
Pada proses pembentukan kontur, maka Type yang dipilih mill_countur. Subtype adalah Z-level profile (gambar yang diklik berwarna coklat muda). Subtype yang kita pilih mempunyai spesifikasi yang tertera dibawahnya. Yaitu, Program (NC_PROGRAM), Use Geometry (MCS_MILL), Use Tool(MILL28), Name(ZlEVEL_PROFILE). Lalu pilih OK.
f)Setelah pemilihan Z_level_profile kita mulai dengan penentuan segala hal yang akan kita kerjakan.
Dari tampilan utama(Main) di samping (Gr.008) pertama kita tentukan benda yang akan dikerjakan, sisi yang akan dipotong, global depth of cut, Merge distance, Minimum cut length, Cut order. Baru masuk Engage/Retract yang spesifikasinya adalah Methode, Cutting, Automatic, avoidance, Corner, Feedrate, Machine.
Berikut pembahasan spesifikasi atau bagian Engage/Retract :
I.Methode
Adalah bagian Engage yang berfungsi untuk mensetting jalannya cutter dari awal posisi diluar benda kemudian jalannya saat pemotongan benda sampai pembebasan setelah selesai pemotongan benda. Berikut cara setting serta penjelasan dari bagian-bagian Methode pada Gr.009.
Horizontal , untuk menentukan jarak pembebasan cutter dari sisi terluar benda saat awal maupun akhir pemotongan secara garis horizontal (arah sumbu X).
Vertical , jarak naiknya cutter setelah akhir pemotongan pembentukan kontur sebelum lanjut menuju depth selanjutnya.
Minimum , besarnya harus selalu sama dengan horizontal, agar saat pembebasan jaraknya sesuai yang tertera pada angka horizontal.
Engage dan Retract , selalu otomatis. Agar pada saat pembebasan dan awalan selalu continue sebelum dan setelah pemotongan dari kontur benda.
Transfer Methode , ada empat metode yang dapat dipilih.
clearance plane, saat pembebasan vertical cutter selalu kembali ke permukaan benda sejajar zero point benda. Secara diagram jalannya cutter sebagai berikut :
Previous plane, pembebasan vertical cutter sejauh jarak setelah depth pemotongan terakhir tidak kenbali ke permukaan benda. Metode ini paling aman dan menghemat langkah dan sering digunakan. Berikut jalannya penbebasan cutter :
Blank plane, pembebasan vertical cutter hanya terjadi setelah pemotongan pertama selanjutnya langsung masuk ke depth selanjutnya tanpa pembebasan.
Direct plane.
II.Cutting
Adalah bagian yang berfungsi untuk mensetting arah putaran cutter, arah pemakanan, cut order serta tebal sisa dari pemotongan untuk proses finishing. Dalam cut parameter terdapat empat subab utama yaitu ;
Strategy
Parameter yang terdapat pada strategy adalah
a.cut order
menentukan kapan kita mulai menggunakan strategy pemotongan yang kita buat. Depth First, berarti kita menggunakan settingan strategy dari awal cutter memasuki depth.
b.cut direction
adalah arah pemakanan dari cutter apakah, climbing; conventional; atau kedua-duanya (mixed). Mixed adalah pilihan terbaik karena menghemat waktu potong.
c.remove edge traces
Stock
adalah system untuk mengatur besarnya sisa potongan dari proses roughing untuk proses finishing. Parameter yang perlu di setting pada Stock :
a.part side stock, sisa potongan dari sisi benda untuk proses side finishing, besarnya 0,25-0,05 mm.
b.part floor stock, sisa potongan dari dasar pemotongan benda kerja. Untuk pemotongan yang tembus part floor stock diisi dengan 0,00 mm
c.check stock
d.trim stock
e.intol
f.outol
Connections
Containment
III.Feedrate
Adalah pilihan untuk mengatur kecepatan putaran spindle sesuai dengan diameter cutter yang digunakan. Satuan yang digunakan dalam cutting speed tersebut. Dan kecepatan pemotongan atau feedig dari jalannya cutter.
a)Speed
Surface Speed (smm), jika mengisi angka disini maka cutter akan jalan memotong sejauh angka(mm) dalam satu second.
Feed per tooth (mm), feeding setiap mata potong dari cutter.
Spindle Speed (rpm), kecepatan putaran dari spindle. Kita tidak perlu memasukkan angka,karena program mesin akan membuat putaran dengan G-code (S1000) disesuaikan dengan diameter cutter yang kita mesukkan dalam pemilihan tooling nanti.
Spindle Output Mode, adalah jenis satuan yang kita pakai dalam menentukan putaran spindle tersebut.
Pilih OK jika semua parameter sudah di setting.
b)Feeds
Disini kita harus menentukan feeding maksimum dalam pemotongan yang diisikan dlam parameter Cut. Dalam Gr.015 Terisi 250 mmpm berarti jika kita menggunakan feeding 100% aktualnya 250 mmpm. Tetapi untuk hasil yang halus dan aman panel pada mesin disetting kurang dari 100% hanya (20 – 50 %). Setelah satuan pada set cut unit sesuai takan pilihan OK.
c)More
Adalah parameter untuk menentukan jenis putaran cutter. Ada tiga pilihan putaran cutter yaitu,
- CW (clock wise),searah putaran jarum jam.
- CCW (counter clock wise), berlawanan arah putaran jarum jam.
- None,tidak memperhitungkan arah putaran krana jenis pemkanannya Mixed.
IV.Avoidance
Adalah bagian dari Engage/Retract yang berfungsi untuk mengatur pembebasan cutter ke arah vertical setelah selesai pemotongan atau masuk depth yang diinginkan. Berikut step dalam penentuan jarak offset tersebut :
* Klik Avoidance pada main Z-Level profile.
* Pilih Clearance Plane – none (tekan OK).
* Pada label Clearance Plane pilih Specify (tekan OK).
* Maka akan keluar Plane Constructor. Pada bagian Filter pilih Any dan pada offset isi angka jarak pembebasan diatas zero point setelah depth tercapai. Lalu tekan OK.
V.Automatic
Pada bagian Automatic ini berfungsi untuk menentukan sudut pembebasan yaitu pada bagian Ramp Angel. Besarnya harus sama dengan Arc Radius. Pembebasan berupa sudut ini digunakan jika pembebasan secara Horizontal dan Minimum pada bagian Methode (sebelumnya ) sudah melampaui angka 20.00mm tetapi dalam grafik pemotongan Cutter belum bebas 100%. Jika pembebasan menyudut maka akan diperoleh jarak yang lebih jauh.
Setelah setting benda , permukaan benda, jalannya cutter, kecepatan pemotongan, dll, proses selanjutnya adalah setting tooling yang kita gunakan nanti dalam proses permesinan. Dalam pembuatan kontur seperti contoh diatas kita hanya perlu satu cutter. Pada Z-Level profile bagian Group (samping Main) adalah bagian stting tolling yang digunakan.
Berikut tampilan dari bagian tersebut.
Pada bagian Group terdapat tiga parameter utama yaitu Method, Geometry, dan Tool. Untuk menentukan tooling yang kita pakai kita pilih bagian Tool. Pada Gr.020 Bagian Tool telah terisi MILL28. berarti telah disetting operator sebelumnya. Untuk mengetahui atau merubah settingannya kita pilih Reselect.
Pada label Reselect Tool kita dapat mengetahui settingan tool melalui pilihan Information. Dan membuat spesifikasi tooling baru dengan memilih New. Pada Tool tertulis MILL28 adalah nama tooling yang telah dipakai. Untuk pembuatan tooling baru kita masuk pilhan New.
Maka akan keluar label New Tool untuk membuat spesifikasi tooling yang baru. Ada tiga bagian yang harus disetting pada label ini yaitu :
a)Type; mill contour adalah jenis proses pengerjaannya. Harus sama dengan saat kita menyeting pada Type yang dipilih saat Create Operation pada Z-level profile.
Kemudian akan terpilih gambar cutter yang sesuai dengan jenis proses mill_contour tersebut. Gambar End Mill Cutter roughing yang dipilih yang berwarna kecoklatan.
b)Parent Group, kita pilih ikon Generic_machine. Adalah jenis mesin yang sesuai untuk pengerjaan dengan type yang sebelumnya telah ditentukan.
c)Name, adalah nama cutter yang akan kita gunakan. Mill30 adalah contoh nama cutter. Kita bisa memberi nama sesuai keinginan kita, tetapi untuk mengingat pengerjaan dan diameter cutter kita bisa gunakan seperti contoh(Mill30).
Kemudian kita masukkan besarnya diameter cutter yang akan digunakan pada Milling Tool-5 Diameter. Masih banyak parameter lain, tetapi yang paling berpengaruh hanyalah diameter karena akan mempengaruhu ukuran benda. Jika diameter yang dimasukan tidak sesuai dengan diameter aktualnya maka,
Ukuran belum masuk karena diameter actual lebih kecil dari data dan sebaliknya.
Selanjutnya untuk check settingan yang telah kita buat kita dapat masuk ke Informasi. Dan data yang telah kita masukkan kita dapat melihatnya. Lalu kita pilih OK.
Setelah kita setting semua bagian yang akan menjalankan pengerjaan benda pada gambar, kita kembali ke label Z-Level profile utama. Kemudian kita simpan settingan , dan coba untuk melihat jalannya cutter jangan langsung mengirim program ke mesin tanpa percobaan di computer terlebih dahulu. Adapun langkah-langkah selanjunya,
Pilih Generate pada Z-Level Profile.
Maka akan keluar Display Paremeter , isi tanda check (?) pada Display Cut Region dan kosongkan bagian yang lain.
Pilih bagian Verify untuk melihat jalannya pemotongan cutter.
Untuk mengetahui jalannya pemotongan cutter, kita bisa mengatur secara visual tampilan yang kita inginkan. Melalui label Tool Path Visualization, kita dapat melihat jalannya cutter dengan tiga metode yaitu Replay, 3D Dynamic, 2D Dynamic. Kemudian bentukan dari benda dan toolingnya sendiri, Solid atau Garis. Kita juga dapat mengatur kecepatan, mengulangi, atau menghentikan proses pemotongan pada percobaan ini seperti kontrol pada pemutaran video. Tampilan dari Tool Path Visualization seperti Gr.025.
Setelah ditekan pilihan OK maka pada monitor akan terlihat jalannya pemotongan cutter terhadap bidang benda. Jika bentukan benda dari ilustrasi tidak sesuai kita harus mencari kekurangan dari proses setting sebelum mengirimnya ke mesin. Tetapi jika sudah sesuai maka program siap dikirim ke mesin. Berikut gambar percobaan pemotongan cutter untuk check pengerjaan.
Setelah benar dalam percobaan maka program dari settingan pengerjaan benda siap dikirim ke mesin. Post Proses adalah pilihan untuk mengirim program tersebut ke mesin.
Setelah pilih ikon tersebut maka akan keluar label PostProcess yang akan menyimpan data program pada computer sesuai settingan yang kita lakukan. Tentukan namamesin yang kita gunakan. Kemudian tekan Browse untuk menentukan dimana letak folder tempat kita simpan program tadi. Kalau kita pilih OK maka akan keluar program yang terbaca oleh computer dari gambar dan settingan yang kita berikan pada program UGS tersebut. jenis program yang keluar sama halnya jika kita membuatnya dengan program G-Code.
Setelah kita simpan program yang telah jadi dalam folder, langkah selanjutnya adalah mentransfer program dengan NC program. Aus CAD CAM DNC adalah softwere yang digunakan di Puslatek. Berikut langkah pengiriman program selanjutnya :
Buka softwere NC yang akan dipakai.
Klik Open untuk memasukkan program dari folder yang telah kita simpan sebelumnya.
Hapus bagian program yang tidak perlu digunakan misalkan tool change jika tool dipasang manual.
Pilih send to machine pada bagian dari tampilan NC.
Koneksikan jenis mesin dan jenis pengiriman melalui Send for ‘Default’ configuration.
Setting dahulu untuk mengkoneksikan antara computer dan mesin yang akan dikirim program melalui bagian send setting.
Error yang terjadi jika salah pemilihan Comp port, Baud rate, dan Softwere handshake yang digunakan.
Pilih OK untuk mengakhiri settingan dan benar dalam pengkoneksian computer dan mesin.
Lalu tekan start pada Send foor ‘Default’ configuration.
Kemudian pada mesin arahkan knop utama pada bagian DNC.
Gunakan feeding yang kecil untuk awal pemakanan. Jika perlu offset dahulu cutter diatas benda kerja untuk memastikan jalannya cutter benar.
Setelah yakin benar mulai proses pemakanan dengan feeding yang sesuai dengan keadaan mesin. Kita bisa mengatur pada knop pengatutran % feeding.
Tunggu proses samai mencapai depth yang kita inginkan dan mesin berhenti proses secara otomatis.
Dan terakhir check ukuran dari benda kerja.
Gr. 30 adalah tampilan NC program yang telah membuka program pengerjaan dari folder yang telah disimpan. Pada tampilan tersebut program siap dikirimkan ke mesin.
CNC Lathe
CNC Lathe adalah perkembangan dari mesin bubut konvensional yang dioperasikan melalui kode oleh system computer (Computerize Numerical Control). Sytem pergerakan dari CNC ini menggunakan motor yang berdiri sendiri-sendiri namun dipadukan (sinkron) seperti pergerakan spindle dengan pergerakan tooling oleh motor penggerak rah X & Z axis, pengencangan chuck serta peerakan quil sedangkan pergerakan dari turret menggunakan Hydroulic system.
Bagian-bagian mesin antara lain :
Electric Box
Power Pack Hydraulic System
Spindle Motor
Spindle (Chuck)
NC Operation Panel
Turret
Quil
Chip Conveyor System
Coolant Tank
Electric Box
Electric box merupakan tempat dimana seluruh control dari Electric system. Perlengkapan ini terdapat di belakang mesin.
Hydroulic Power Pack
Merupakan tempat dimana oli untuk hydroulic system. Lubricant yang digunakan adalah oil dengan type ISO VG 32. Hydroulic Power Pack ini merupakan pensuplai utama dari seluruh kegiatan permesinan yang menggunakan hydroulic system antara lain : pencekaman chuck, pergerakan turret dan pergerakan Quil.
Spindle Motor
Motor yang digunakan sebagai penggerak utama dari perputaran Chuck atau spindlenya.
Spindle
Spindle digunakan untuk mentransmisikan putaran dari motor menuju chuck.
NC Operation Panel
Merupakan control utama dari seluruh pergerakan mesin yang menggunakan system Numeric control. Disinilah pembuatan seluruh program dilaksanakan.
Turret
Merupakan tempat dimana pahat dan semua alat potong pada proses bubut tercekam dan diset sesuai dengan kehendak kita.
Quil
Merupakan alat yang digunakan untuk support dalam proses chuck centre yang digerakkan dengan system hydraulic dengan double acting cylinder.
Chip Confeyor System
Adalah system pembuangan chip dengan otomatis. Chip yang dihasilkan dari proses produksi akan dibawa conveyor menuju chip tank secara langsung.
Coolant Tank
Tangki yang digunakan untuk menampung coolant.
PROSEDUR PENGOPERASIAN CNC LATHE
Prosedur Menghidupkan Mesin :
1.Bersihkan area mesin dari berbagai jenis kotoran dan juga membersihkan chuck, turret dan slide dari minyak anti karat.
2.Check kondisi lubrikasi pada oil tank, oil pada power pack, coolant pada coolant tank.
3.Hidupkan saklar utama pada panel utama dibelakang mesin.
4.Tekan tombol power ON hijau pada panel control depan. Biarkan hingga mesin siap digunakan ( LED merah pada tanda mesin mati ).
5.Pastikan tombol Emergency tidak terkunci/ menyala.
6.Posisikan turret pada zero return ( titik nol mesin ).
7.Tekan tombol turret hingga LED kuning menyala.
8.Tekan pedal chuck agar terkunci secara hidrolis.
9.Posisikan knob utama pada posisi edit program.
10.Lakukan inputting program untuk warming up ( O 0001 ). Menekan pada control layar : progam, O 0001, kursor bawah.
11.Posisikan knob utama pada posisi memory program.
12.Tekan tombol Optional start. Menunggu hingga mesin selesai menjalankan program warming up selama ± 15 menit. ( program akan berhenti dengan sendirinya ).
Prosedur Mematikan Mesin :
1.Posisikan Turret pada posisi yang aman, titik nol mesin. ( jauh dari spindle ).
2.Tekan tombol off mesin ( tanda merah ).
3.Pastikan knob utama pada control utama ( belakang mesin ) dalam keadaan off.
Prosedur Kerja dalam Programing
Mesin CNC Lathe
Mempelajari gambar kerja sesuai dengan job yang diberikan.
Membuat program sesuai dengan gambar kerja.
Input program ;
Memposisikan selector switch (knob posisi) pada posisi Edit.
Menekan tombol program pada main control layar.
Mengetik nomor utama program (O diikuti 4 digit dari angka yang dipilih)
Menekan option input, untuk memasukkan program baru.
Mengetik program yang telah dibuat dengan menggunakan keyboard layar dengan ketentuan sebagai berikut ;
Mengetik kode program dan semua koordinat pergerakan tooling.
Untuk akhir setiap block pada sebuah program, kita menekan EOB dan dilayar akan muncul tanda ( ; )
Setting pencekaman Chuck, Cekam benda kerja. Dengan cara menyeting Chuck dalam keadaan terkunci dengan allowance ± 2 mm dari sisi luar benda kerja.
Memasang tooling ( pahat ) pada magazine, dengan menggunakan baut M12
Menyetting nol sumbu-sumbunya ( x dan z ).
Menyentuhkan pahat pada face dari benda kerja
Menghidupkan saklar zero point axis dan menekan tombol dibawahnya hingga menyala kemudian matikan saklarnya ( maka posisi Z akan zero ).
Mengecheck program dengan Grafik;
Lakukan penguncian mesin dengan mengarahkan posisi mesin pada settingan machine lock dan block delete. Untuk mempercepat pergerakan tooling, tekan tombol dry run dan gunakan feeding yang tinggi.
Menekan tombol Custom Graph pada control layar dan graph dibawah display.
Hidupkan optional on mesin.
Grafik dari pemakanan pahat terhadap benda kerja akan terlihat dengan jelas.
Jika grafik benar maka segera mulai proses dengan mengembalikan posisi dari keadaan lock kembali seperti semula begitu juga dengan dry run dan block delete.
Segera mulai proses dengan mengembalikan posisi magazine zero return terlebih dahulu kemudian cari program yang akan dijalankan lalu arahkan knod pada mode memory. Tekan tombol start untuk memulai proses dan siap menekan tombol reset untuk mengantisipasi hal yang tidak kita inginkan selama proses.
Exercise 1 :
O 1101 ;
G28 U0 W0 ;
T0101 ;
G50 S1000 ;
G96 G90 S100 M03 ;
G00 Z10. M08 ;
X80. ;
G01 G90 X76. Z40. F0.15 ;
X75. ;
X74. ;
X73. ;
X72. ;
X71. ;
G00 X200. M09 ;
G28 U0 W0 M05 ;
M30 ;
Exercise 2 :
O 1102 ;
G28 U0 W0 ;
T0101 ;
G50 S1000 ;
G96 S90 M03 ;
G00 Z5. ;
X80. ;
G42 X80. Z0. M08 ;
G71 U2. R1. ;
G71 P101 Q102 U0.2 W0.1 F0.2 ;
N101 G00 X54. ;
G01 Z0. ;
X57. Z-1.5 ;
Z-20. ;
X60. ;
Z-34. ;
X64. ;
Z-47. ;
N102 X70. ;
G00 X80. Z5. ;
G70 P101 Q102 F0.1 ;
G40 X200. M09;
G28 U0 W0 M05 ;
M30 ;
Exercise 3 :
O 1103 ;
G28 U0. W0. ;
T0101 ;
G50 S1000 ;
G96 G90 S90 M03 ;
G00 Z5. ;
X80. M08 ;
G01 Z0. F0.2 ;
X-2.
G00 Z5. ;
X80. ;
G71 U1. R0.5 ;
G71 P101 Q102 U0.2 W 0.1 F 0.2 ;
N101 G00 X39.282 ;
G01 G42 Z0. ;
X50. Z-20. ;
X54. ;
X57. Z-21.5 ;
Z-33. ;
X62.5 Z-44. ;
G01 G40 Z-49. ;
N102 X75. ;
G00 Z5. ;
G70 P101 Q102 F0.1 ;
G00 X150. M05 ;
M09 ;
G28 U0 W0 ;
T0202;
G50 S1000 ;
G96 G90 S100 M03 ;
G00 Z-35. ;
X64. M08;
G75 R1. ;
G75 X54. Z35. P1000 Q0. F0.1 ;
G00 X75. ;
Z-49. ;
G75 X57 Z-49. P1000 Q0. F0.1 ;
G00 X100. M09 ;
G28 U0 W0 M05 ;
M30 ;
Exercise 4 :
O 1104 ;
G28 U0 W0 ;
T0101 ;
G50 S1000 ;
G96 G90 S100 M03 ;
G00 Z5. ;
X57. ;
G01 X50. Z0 F0.1 ;
X-2. ;
G00 X65. Z5. ;
G71 U1.5 R1. ;
G71 P101 Q102 U0.5 W0.1 F0.1 ;
G0 X16. Z1. ;
N101 G01 Z0. ;
X20 Z-2. ;
Z-32. ;
X36. ;
G03 X56. Z-42. R10. ;
G01 X56. Z-48. ;
N10 2 X72. Z-56. ;
G70 P101 Q102 F0.1 ;
G00 G40 Z5. M09 ;
M05 ;
G28 U0. W0. ;
T0202 ;
G50 S1000 ;
G96 G90 S100 M03 ;
G00 Z5. ;
X23. ;
G75 R1. ;
G75 X15. Z-26. P1000 Q4000 F0.1 ;
G00 X57. Z0. M09 ;
M05 ;
G28 U0. W0. ;
T0303 ;
G50 S1000 ;
G96 G90 S100 M03 ;
G76 P202060 Q100 R200;
G76 X17.294 Z-35. P1.355 Q500 F2.5 ;
G00 X100. M09 ;
G28 U0 W0 M05 ;
M30 ;
Exercise 5 :
O1105 ;
G28 U0 W0 ;
T0101 ;
G50 S1000 ;
G96 G90 S100 M03 ;
G00 Z5. ;
G00 X0 ;
G83 Z-3. R-5. Q5000 F3. ;
G80 Z20. M01 ;
G28 U0. W0. ;
T0202 ;
G50 S1000 ;
G96 G90 S100 M03 ;
G00 Z5. ;
X0. M08 ;
G74 R2. ;
G74 Z-32. Q5000 F0.1 ;
G00 Z10. ;
G28 U0. W0. ;
T0303 ;
G50 S1000 ;
G96 G90 S100 M03 ;
G00 Z5. ;
X0. ;
G01 Z-1. ;
G00 Z10. M01 ;
G28 U0. W0. ;
T0404 ;
G50 S1000 ;
G96 G90 S100 M03 ;
G00 Z-32. ;
X57. ;
G75 R1. ;
G75 X-3. Z-32 P2000 Q0. F0.1 ;
G0 X20. M09 ;
G28 U0. W0. M05 ;
M30 ;
Exercise 6 :
O1106 ;
G28 U0 W0 ;
T0101 ;
G50 S1000 ;
G96 G90 S100 M03 ;
G00 Z5. ;
X0. ;
G01 Z3. F0 .1;
G00 Z20. M01 ;
G28 U0. W0. ;
T0202 ;
G50 S1000 ;
G96 G90 S100 M03 ;
G00 Z5. ;
X0. ;
G83 Z-50. R-5.Q5000 F3. M31 ;
G80 Z20. M01 ;
G28 U0 W0 ;
T0303 ;
G50 S1000 ;
G96 G90 S100 M03 ;
G00 X0. Z5. ;
G01 Z-3. ;
G00 Z20. M01;
G28 U0 W0 ;
T0404 ;
G50 S1000 ;
G96 G90 S30 M03 ;
G00 X0. Z20. ;
Z5. M08 ;
G84 Z-20. R0. P1000 F1.5 ;
G00 Z20. M09 ;
G28 U0 W0 M05 ;
M30 ;
Exercise 7
O 1107 ;
G28 U0 W0 ;
T0101 ;
G50 S1000 ;
G97 S500 M03 ;
G00 Z5. ;
X0. M08 ;
G83 Z-40. R-5.Q500 F0.5 ;
G80 Z5. M09 ;
G28 U0 W0 M05;
T0303 ;
G50 S1000 ;
G96 S90 M03 ;
G00 Z5. ;
X10. M08 ;
G71 U0.5 R0.5 ;
G71 P1 Q2 U-0.5 W0.5 F0.2 ;
N1 G00 X34. ;
G01 Z0 ;
X30. Z-2. ;
X30 Z-15. ;
X17.294 ;
N2 Z-35 ;
G70 P1 Q2 F 0.1 ;
G00 Z5 M09 ;
G28 U0. W0. M05 ;
T0202 ;
G50 S1000 ;
G97 S150 M03 ;
G00 Z5.;
X17. ;
G76 P021560 Q25 R25 ;
G76 X20 Z-35 P1315 Q100 F2.5 ;
G0 Z5. M09 ;
G28 U0 W0 M05 ;
M30 ;
Produksi 1:
O 1108;
G28 U0 W0 ;
T0101;
G50 S1000 ;
G96 S90 M03 ;
G00 Z5. ;
X72. M08 ;
G72 W0.5 R0.5 ;
G72 P01 Q02 U0 W0 F0.1 ;
N01 G00 Z0 ;
N02 G01 X-2. ;
G71 U0.5 R0.5 ;
G71 P3 Q4 U0 W0 F0.1 ;
N3 G00 X57. ;
N4 G01 Z-21. ;
G00 Z5. M09 ;
G28 U0 W0 M05 ;
M00 ;
Balik Cekaman
G28 U0 W0 ;
G50 S1000 ;
G96 S90 M03 ;
G00 Z5. ;
X72. M08 ;
G72 W0.5 R0.5 ;
G72 P5 Q6 U0 W0 F01 ;
N5 G00 Z-11.5 ;
N6 G01 X-2. ;
G00 Z5. M09 ;
G28 U0 W0 M05 ;
M00 ;
G28 U0 W0 ;
T0101;
G50 S1000 ;
G96 S90 M03 ;
G00 Z5. ;
X57. M08 ;
G71 U0.5 R0.5 ;
G71 P7 Q8 U0.5 W0.3 F0.2 ;
N7 G00 X38. ;
G01 Z0. ;
Z-15. ,A190. ;
X57. Z-19.5, A120, R5.;
N8 Z-23. ;
G70 P7 Q8 F01 ;
G0 Z5. M09 ;
G28 U0 W0 M05 ;
M30
Read More..
Senin, 01 Maret 2010
Langganan:
Postingan (Atom)